Friday, April 26, 2013

MAKALAH MISI


PENDAHULUAN
I.                  Latar Belakang Masalah
Pengetahuan tentang misi penting dalam hal mendirikan suatu lembaga atau organisasi. Suatu lembaga ataupun organisasi pasti memiliki misi seendiri yang berbeda dengan lembaga lain. Bisa dikatakan misi adalah tujuan hidup atau tujuan untuk apa lembaga atau organisasi itu berdiri. Misi juga dapat mencerminkan seperti apa kegunaan dari suatu lembaga karena misi merupakan ciri khas dari suatu lembaga. Dalam setiap misi yang diungkapkan pasti mengandung nilai – nilai yang baik bagi anggota lembaga tersebut. Namun banyak orang yang tidak memahami keberadaan dan makna misi dalam suatu lembaga. Bahkan sebagian memiliki perspektif bahwa misi adalah hanya sebagai slogan saja bagi suatu lembaga. Untuk itu penulis menyusun makalah ini guna memberikan gambaran dan penjelasan mengenai bagaimana sebenarnya misi itu.
Penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca dalam menambah wawasan atau pemahaman mengenai apa itu misi sebenarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
II.               Rumusan Masalah
a.       Apa pengetian misi?
b.      Bagaimana hakikat dari misi?
c.       Seperti apa karakteristik dari misi?
d.      Bagaimana proses dalam perumusan misi?



PEMBAHASAN
1.     Pengertian Misi
Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena didalam kata misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam kaitan dengan kemanusiaan.[1]
Istilah misi secara etimologi berasal dari bahasa Latin mitto yang merupakan terjemahan dari kata Yunani, artinya “mengutus”. Secara umum kata misi bisa merujuk pada pengutusan seseorang dengan tujuan khusus, misalnya misi kesenian, misi budaya, dan lain-lain.[2]
Sedangkan secara terminologis banyak pendapat tentang pengertian misi tersebut. Pengertian misi tersebut antara lain;
a.       Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai kewajiban untuk melakukanya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
b.      Menurut Dr. Sapta Nirwana, misi adalah langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna merealisasikan atau mewujudkan visi.
c.       Menurut Edwin A. Locke, dalam Esensi kepemimpinan, misi adalah tindakan strategis untuk meraih visi organisasi.
d.      Dalam Pedoman Penyususnan Pelaporan AKIP LAN dijelaskan bahwa misi adalah sesuatu yag harus diemban atau dilaksanakan instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
e.       Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atau diemban sesuai dengan visi yang ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi dengan baik. (KMA 489/2000: Petunjuk LAKIP).[3]
f.       perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian, dsb.[4]
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.[5] Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:
a.       Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
b.      Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
c.       Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang itama yang digeluti organisasi.[6]

2.     Hakikat Misi
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Jadi hakikat misi itu sendiri ada 2, yakni;
a.       Semakna dengan usaha, kegiatan, dan tindakan yang strategis.
b.      Merupakan tugas satuan atau bagian organisasi yang mendukung tugas organisasi.[7]

3.      Karakteristik Misi
Misi memiliki beberapa karakteristik yakni;
a.       Menggambarkan upaya mewujudkan visi.
b.      Menunjukkan arah dan tujuan organisasi.
c.       Menunjukkan output organisas, baik pelayanan, jasa maupun produk.
d.      Menunjukkan sifat tugas; koordinasi, pengaturan, pembinaan atau pengawasan.[8]
Menurut Bob Will dan Robert S. Slum, dalam “The Vision Leader”, misi seyogyanya menggunahkan kalimat yang jelas, ringkas, singkat, mengesankan, mudah dipahami, dorongan memaksa diri, dan menonjolkan pelayanan.[9]
Misi biasanya diekspresikan dalam sebuah slogan atau statement, namun West Rurnham mengatakan bahwa mungkin terdapat perbedaan pendapat tentang apa yang harus ada dalam statement misi, sehingga ia cukup akomodif terhadap beberapa tujuan organisasi. Hal tersebut bias mencakup;
·         Ia mencirikan sekolah sesuai dengan komunitasnya.
·         Ia memberikan arahan dan tujuan
·         Ia mempunyai standart pengambilan kebijakan.
·         Ia menyususn dan mengarahkan kultur sekolah.
·         Ia menghasilkan konsistensi aksi
·         Ia mengidentifikasi kliennya.
·         Ia memotivasi dan menantang.[10]
4.     Perumusan Misi
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Sebuah misi rumusanya selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindaka”, dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi. Misi hendaknya dirumuskan dalam pernyataan yang operasional untuk dapat diselesaikan. Jika dalam perumusan misi tanpa mendasarkan pada visi, maka ia tidak akan memiliki otoritas moral unntuk mendorong kegiatan, terutama apabila misi tersebut sangat sulit atau memiliki resiko tinggi.[11]

Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
a.       Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
b.      Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
c.       Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
d.      Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.[12]
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah antara lain:
a.       Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh sekolah.
b.      Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.
c.       Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas.
d.      Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat (siswa)
e.       Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah.[13]

Selain itu, terdapat pendapat lain tentang bagaimana perumusan misi tersebut. Dibawah ini adalah perumusan misi menurut Ismail dalam bukunya yang berjudul visi dan misi;
a.       Meyakini kebenara dan ketetapan visi
b.      Mengkaji dan menganalisis kelengkapan tugas organisasi.
c.       Melibatkan satuan kerja atau bagian organisasi.
d.      Menerjemahkan visi organisasi pada kurun waktu tertentu.
e.       Merumuskan dengan pernyataan spesifik dan tegas.
f.       Menyatakan secara tertulis.
g.      Memuat hal-hal yang bersifat pokok – pokok.
h.      Setiap level organisasi dalam suatu organisasi harus memiliki misi yang berbeda.
i.        Misi organisasi atau sekolah harus mengacu pada lembaga yang di atasnya atau penyelenggara.
j.        Diawali dengan kata kerja aktif.[14]
Sebagai contoh dalam perumusan misi; misalnya sebuah sekolah mempunyai visi “Inggul Dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa”, maka rumusan misinya sebagai berikut:
a.       Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
b.      Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
c.       Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.[15]
Dari contoh diatas tersebut, tampak bahwa misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.










KESIMPULAN
1.      Istilah misi secara etimologi berasal dari bahasa Latin mitto yang merupakan terjemahan dari kata Yunani, artinya “mengutus”. Secara umum kata misi bisa merujuk pada pengutusan seseorang dengan tujuan khusus, misalnya misi kesenian, misi budaya, dan lain-lain. Secara terminologis pengertian misi antara lain;
a.       Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai kewajiban untuk melakukanya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
b.      Menurut Dr. Sapta Nirwana, misi adalah langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna merealisasikan atau mewujudkan visi.
c.       Menurut Edwin A. Locke, dalam Esensi kepemimpinan, misi adalah tindakan strategis untuk meraih visi organisasi.
d.      Dalam Pedoman Penyususnan Pelaporan AKIP LAN dijelaskan bahwa misi adalah sesuatu yag harus diemban atau dilaksanakan instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
e.       Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atau diemban sesuai dengan visi yang ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi dengan baik. (KMA 489/2000: Petunjuk LAKIP).
f.       perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian, dsb.
2.      Hakikat misi ada 2, yakni;
a.       Semakna dengan usaha, kegiatan, dan tindakan yang strategis.
b.      Merupakan tugas satuan atau bagian organisasi yang mendukung tugas organisasi.
3.      Misi memiliki beberapa karakteristi, yakni;
a.       Menggambarkan upaya mewujudkan visi.
b.      Menunjukkan arah dan tujuan organisasi.
c.       Menunjukkan output organisas, baik pelayanan, jasa maupun produk.
d.      Menunjukkan sifat tugas; koordinasi, pengaturan, pembinaan atau pengawasan.

4.      Proses perumusan misi yakni;
a.       Meyakini kebenara dan ketetapan visi
b.      Mengkaji dan menganalisis kelengkapan tugas organisasi.
c.       Melibatkan satuan kerja atau bagian organisasi.
d.      Menerjemahkan visi organisasi pada kurun waktu tertentu.
e.       Merumuskan dengan pernyataan spesifik dan tegas.
f.       Menyatakan secara tertulis.
g.      Memuat hal-hal yang bersifat pokok – pokok.
h.      Setiap level organisasi dalam suatu organisasi harus memiliki misi yang berbeda.
i.        Misi organisasi atau sekolah harus mengacu pada lembaga yang di atasnya atau penyelenggara.
j.        Diawali dengan kata kerja aktif.









DAFTAR PUSTAKA
Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung: Alfabeta.
http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/17/visi-dan-misi/
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Tony Bush, dkk. 2006. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.
Yakub Tri Handoko. 2005. Pengantar Misi..(ebook).


[1] http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/17/visi-dan-misi/
[2] Yakub Tri Handoko. Pengantar Misi. (ebook: 2005).1.
[3] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), 133.
[5] Akdon. Strategic Managemen for Educational Management. (Bandung: Alfabeta, 2006), 97.
[6] Ibid, 98.
[7] Mulyono. Manajemen  Administrasi & Organisasi Pendidikan, 134.
[8] Ibid. 134.
[9] Ibid. 134.
[10] Tony Bush, dkk. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: IRCiSoD, 2006). 42.
[11] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, 135.
[12] Akdon. Strategic Managemen for Educational Management, 99.
[13] http://heruizzuddin.blogspot.com/2010/04/merumuskan-visi-misi-tujuan-dan-program.html.
[14] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, 135.
[15] Ibid, 135.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer